Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 30 Januari 2009

Budaya angkot-pun ada di gereja

Di gereja di daerah Saharjo Jakarta Selatan aku baru menyadari bahwa budaya naik angkot-pun terbawa kedalam gereja. Dan ternyata budaya ini tidak hanya terjadi di kota besar, bahkan di pelosokpun sering terjadi. Kulihat jam tanganku, waktu menunjukkan lima menit lagi misa akan segera dimulai. Didepan bangku tempatku mengikuti misa, duduk seorang wanita muda, anak kecil dan seorang pria. Sepertinya mereka adalah keluarga muda. Kulihat seorang wanita tua berjalan tergopoh-gopoh mencari bangku yang masih kosong, sepertinya ia tidak mau terlambat mengikuti misa. Nenek itu akhirnya mendapati didepan tempatku duduk, disamping ayah dari keluarga muda itu ada tempat kosong yang bisa untuk duduk baginya. Melihat sang nenek akan duduk disampingnya, si anak kecil mengajak ayah dan ibunya untuk duduk bergeser ke tengah, sekedar memberi tempat duduk bagi nenek itu. Tapi ibu muda itu menolak ajakan anak gadisnya untuk bergeser ketengah bangku. Dan gadis kecil itu berujar terhadap mamanya, "Ma, kenapa sih kok duduknya tidak mau bergeser ke tengah, kayak naik angkot aja!". Dan ibu muda itupun dengan muka cemberut menyahut ucapan anaknya "Cerewet!!". Kulihat sang ayah berusaha menenangkan si anak dan ibu muda itu. Dan akhirnya nenek itupun dengan susah payah berjalan menuju tempat duduk yang tersisa disamping si ayah, berusaha melangkahkan kaki diantara kaki-kaki yang masih muda dan kokoh. 

Aku selalu teringat ucapan gadis kecil itu "Kayak naik angkot saja!". Hehehe, yah begitulah.. Sering kulihat beberapa orang (termasuk aku :) ) ketika duduk dibangku gereja, lebih memilih duduk disisi pinggir dan enggan berpindah ke tengah untuk sekedar memberi tempat duduk. Mungkin biar gampang kalau mau pulang kali ya??? Entahlah, mungkin ada motivasi lainnya. Mungkin anda bisa menambahkan motivasi apa ketika anda lebih memilih duduk disisi pinggir bangku ....

Harri 30/01/09

Ditulis Oleh : Harri // 03.42
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar