Diberdayakan oleh Blogger.

Jumat, 19 Februari 2016

Cara berfikir orang kaya, yang berbeda dengan Anda

Sudah banyak buku, artikelm dan bahkan training untuk membahas sebenarnya seperti apa sih cara orang-orang kaya tersebut berpikir dan bertindak? Salah satu penulis buku Steve Siebold mendapati jawaban yang cukup surprise ketika dia melakukan interview ke banyak miliuner di seluruh dunia.

Dan jawaban tersebut, ternyata hanya sedikit yang berhubungan dengan uang, kebanyakan justru berhubungan dengan mental alias cara kita berpikir tentang uang dan kehidupan.

Dalam tulisan kali ini kita akan bahas beberapa trik dan tips bagaimana orang kaya tersebut berpikir yang membedakan dengan orang-orang kebanyakan.

1. Orang kebanyakan melihat uang secara emosional, sementara orang kaya melihat uang menggunakan logika. 

Orang kebanyakan yang mempunyai latar belakang edukasi yang bagus, pekerjaan yang bagus cenderung kemudian menjadi 'takut' alias bermain aman dengan kehidupannya dan lebih berminat untuk pensiun dengan nyaman. Mereka menggunakan emosinya untuk 'mencari aman' atau dikenal dengan istilah 'comfort zone' dengan kondisi keuangan yang mereka miliki saat ini.

Sementara orang kaya melihat uang hanya sebagai alat saja sehingga menggunakan logika mereka. Mereka melihat bahwa uang yang dimiliki bisa memberikan mereka pilihan dan kesempatan untuk mengembangkan uang mereka menjadi lebih banyak lagi.

2. Orang kebanyakan berpikir bahwa cara untuk menjadi kaya adalah dengan pendidikan formal, orang kaya percaya bahwa fokus pada suatu ilmu/pengetahuan. 

Kalau diperhatikan, banyak sekali dari orang-orang kaya di dunia ini yang hanya memiliki sedikit latar belakang pendidikan formal, akan tetapi mereka sangat fokus dan sangat menguasai apa yang mereka kerjakan. Almarhum Om Bob Sadino juga sering sharing pengalaman beliau mengenai hal ini.

Sementara itu kebanyakan orang lebih percaya bahwa gelar Master atau bahkan Doktor akan menjamin masa depan kekayaan mereka.

3. Orang kebanyakan menganggap uang bisa menjadi sumber masalah. Orang kaya melihat kemiskinan sebagai sumber masalah. 

Stigma banyak orang beranggapan bahwa seseorang bisa kaya biasanya karena beruntung atau melakukan hal-hal yang tidak jujur. Itu sebabnya beberapa kalangan justru merasa tabu untuk menjadi kaya atau terlihat kaya.

Sementara itu orang kaya sangat tahu bahwa meskipun uang tidak menjamin suatu kebahagiaan, tapi setidaknya membuat hidup lebih mudah dan nyaman.

4. Orang kebanyakan melihat membahagiakan diri sendiri adalah egois dan tidak baik, orang kaya memandang hal tersebut normal.

Orang kaya di dunia berusaha untuk membahagiakan diri mereka, tanpa harus berpura-pura. Sementara orang kebanyakan memandang hal tersebut secara negatif.

Orang kaya berpikiran bahwa, apabila mereka tidak bisa menjaga diri mereka, bagaimana mereka bisa membantu orang lain kan? Anda tidak bisa memberikan sesuatu kepada orang lain apabila anda belum memiliki.

5. Orang kebanyakan punya mental menunggu, orang kaya punya mental bertindak (action).

Kebanyakan orang hanya memikirkan, berwacana dan paling mentok berencana saja tentang bagaimana caranya supaya bisa punya banyak uang, aset, dan menjadi kaya, sementara orang lain bertindak dan melakukannya.

6. Orang Kebanyakan membanggakan masa lalu, Orang Kaya memikirkan masa depan

Orang menjadi kaya karena mereka berani mengambil risiko, memikirkan, merencanakan dan melakukan untuk mencapai tujuan masa depan mereka.

Sementara orang-orang kebanyakan lebih senang membanggakan masa lalu mereka yang 'berhasil'. Orang jenis ini jarang sekali yang kemudian bisa menjadi kaya raya, malahan banyak yang pada akhirnya tidak bisa menikmati hidup.

7. Orang Kebanyakan mendapatkan uang dari mengerjakan hal-hal yang mereka tidak sukai, Orang Kaya mengikuti minat dan kesukaannya.

Di mana orang kebanyakan, keliatannya orang kaya tuh kerjanya ya cuma kerja kerja dan kerja. Padahal cara cerdas yang dilakukan orang kaya adalah menyukai dan mencintai apa yang mereka kerjakan dan mendapatkan bayaran karena mengerjakannya.

Sementara itu orang kebanyakan malah justru mengerjakan pekerjaan yang mereka tidak suka karena mereka butuh uang untuk bertahan hidup. 

8. Orang kebanyakan mempunyai ekspektasi rendah agar tidak kecewa, Orang Kaya berani menerima tantangan tinggi. 

Banyak ahli di bidang kesehatan mental dan otak yang memberikan nasihat bahwa akan lebih baik bagi kita untuk mempunyai ekspektasi yang rendah agar kita tidak kecewa dengan harapan-harapan kita.

Sementara itu terbukti bahwa orang-orang yang telah berhasil menjadi kaya belum tentu mencapai ke posisi mereka sekarang, apabila mereka tidak punya mimpi dan ekspektasi yang tinggi terhadap apa yang mereka lakukan. 

9. Orang Kebanyakan percaya bahwa anda harus melakukan sesuatu untuk menjadi kaya, Orang Kaya percaya anda harus menjadi sesuatu untuk bisa menjadi kaya. 

Orang kebanyakan sangat percaya bahwa anda harus melakukan sesuai untuk kemudian langsung mendapatkan hasil secara instan. Sementara Orang Kaya sangat percaya bahwa tidak ada yang instan dan anda harus belajar dan berkembang seiring dengan pengalaman anda baik itu pengalaman baik maupun pengalaman buruk. 

Itulah sebabnya seorang seperti Donald Trump bisa menjadi miliuner untuk kemudian bangkrut lalu balik lagi menjadi seorang miliuner bahkan lebih kaya dari sebelumnya.

10. Orang Kebanyakan percaya bahwa untuk bisa menghasilkan anda membutuhkan uang, Orang Kaya justru menggunakan uang orang lain. 

Banyak orang berpikiran bahwa anda harus mengumpulkan uang dulu untuk kemudian uang tersebut bisa menghasilkan uang lagi. Orang kaya terbiasa untuk menggunakan uang orang lain (pinjaman bank, investasi dll) untuk membangun kerajaan bisnis dan investasi mereka. 

Hal ini yang dilakukan oleh banyak Orang Kaya dengan kerajaan bisnis mereka. Mereka menggunakan utang atau uang orang lain untuk membesarkan usaha mereka. Kalaupun mereka juga diwajibkan menempatkan modal sendiri, biasanya modal tersebut hanya sebesar 10%-30% dari pinjaman yang diajukan. 

Sementara uang mereka sendiri bisa diputarkan ditempat lain atau diinvestasikan secara produktif ke tempat lain.

Inilah strategi cerdas yang dilakukan oleh banyak orang kaya. Andapun bisa melakukan tindakan cerdas untuk diri anda dengan menambah ilmu mengelola keuangan dan berinvestasi yang baik dan benar. (detikcom)

Ditulis Oleh : Harri // 07.58
Kategori:

0 komentar:

Posting Komentar